Selasa, 27 November 2012

Presentasi Kelompok 4 

"Credit Bureau Error" 

1. Bagaimana solusi untuk perusahaan dalam menangani volume data credit yang melebihi kapasitas dan cara meminimumkan kesalahan data base?

Jawab :
Langkah yang dilakukan untuk mencegah terjadinya inaccuracy data adalah dengan menggunakan : 
  • Data Cleansing yaitu sebuah aktivitas yang melakukan mendeteksi dan memeriksa data pada database yaitu data-data yang tidak benar, data yang tidak lengkap, data yang tidak sesuai 
  • Data Quality Audit yaitu melakukan survey terhadap keseluruhan data, data sampel, mengidentifikasi dan memeriksa kesalahan data dan melakukan edit database secara rutin
Sebagai contoh perusahaan biro kredit di US agar terhindar dari kesalahan solving data error maka membuat suatu standarisasi yang baik dan mendesain penggunaan data yang modern yang dapat menghindari solving data error.
 
    2.  Apakah Indonesia memiliki biro kredit selain Bank Indonesia?
Jawab :
Biro kredit di Indonesia hanya Bank Indonesia, karna seluruh turn over ataupun perputaran uang semua datanya tercatat ataupun dilaporkan pada Bank Indonesia, sebagai contoh apabila ada seorang konsumen yang belum pernah melakukan kredit di perusahaan manapun dan ingin melakukan pinjaman modal kerja katakanlah pada OTO Financial atau Mandala Financial, maka OTO financial atau Mandala financial meminta data–data dari konsumen yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk selanjutnya dikrim kepada bank yang bekerjasama dengan Mandala Finance katakanlah bank BNI, kemudian Bank BNI tersebut menerima data dari konsumen Mandala finance dan data tersebut dikirim atau di input ke BI.
  
   3. Apa saja ruang lingkup yang menjadi pengawasan dari Biro Kredit?
Jawab :
Semua lembaga-lembaga keuangan yang mempunyai kegiatan dalam menyalurkan kredit, seperti BPR atau Bank  Perkreditan Rakyat, Bank Umum, Perusahaan finance-finance lainnya.

   4. Apakah Baitul Qiradh masuk kedalam ruang lngkup BI ?
Jawab :
Ya, karena Baitul Qiradh merupakan sebuah perusahaan jasa lembaga keuangan.
 
  5. Bagaimana jika terjadinya inaccuracy, adakah pihak atau lembaga yang bertanggung jawab ?
Jawab :
Jika di US data yang didapatkan oleh bank diperoleh dengan cara membeli data tersebut dari perusahaan-perusahaan experion, Equifax, transunion, perusahaan-perusahaan tersebut merupakan perusahaan penyedia data mengenai perilaku konsumen terhadap pembayaran kreditnya, maka apabila salah satu bank membutuhkan data konsumen dalam hal layak atau tidak layak memberi kredit, maka Bank tersebut dapat memperolah data konsumen dengan membelinya dari perusahaan-perusahaan penyedia data tersebut.
 
  6. Apakah manfaat database ?
Jawab : 
  •  Mengurangi pengulangan data
  •  Mencapai indenpensi data 
  • Mengambil data dan informasi secara tepat 
  • Meningkatkan keamanan. 
  7. Bagaimana proses mekanisme manajemen dan IT database ? 
Jawab :
Prosesnya dengan melakukannya analisis kredit, misalnya apabila nasabah tersebut belum pernah melakukan pengambilan kredit di lembaga keuangan manapun maka pihak bank melakukan analisi 5C terhadap nasabahnya seperti salah satunya menghitung jumlah harta kekayaannya, lalu meminta KTP, NPWP. Akan tetapi apabila nasabah tersebut sebelumnya pernah melakukan kredit, maka pihak bank dapat menggunakan BI checking.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar